Langsung ke konten utama

Jangan Terjebak Kambing Hitam


Jangan terjebak kambing hitam! Seringkali alasan sulitnya menemui dosen pembimbing, birokrasi surat-surat, penelitian yang lama dan mengharuskan muter-muter mencari narasumber, apalagi saya dari jurusan sosial, sampai terjebak oleh kegantengan oppa-oppa Korea menjadi alasan yang dibuat-buat jika ada yang menanyakan kapan lulus? Padahal jika dipikirkan lagi itu sendiri hanyalah kamuflase dibalik sifat malas yang sudah menggunung. Jika diakumulasikan 24 jam dengan catatan sudah tidak ada matakuliah lagi, waktu untuk mengerjakan skripsi bisa lebih banyak, sangat . Tetapi godaan setan main memang lebih menggoda daripada malaikat skripsi. Ada saja alasan saya untuk menundanya, dengan alasan awal dosen pembimbing yang sulit ditemui. Memang dosen tidak hanya bisa fokus terhadap satu mahasiswa, dosen mempunyai segudang pekerjaan, intinya yang membutuhkan adalah mahasiswanya bukan dosennya, jadi kamu harus siap menunggu itu adalah resiko.
Saya awalnya mampu melaluinya rutinitas dari pagi sampai sore setiap hari hanya untuk menemui dosen pembimbing mulai dari bersama-sama teman-teman seperjuangan sampai hanya sendiri dan diliatin oleh adik angkatan sudah menjadi hal lumrah. Selalu siap jika mendapatkan revisi dan harus bolak balik ke bab 1 ke bab 4 kadang balik lagi ke bab 1, sekali lagi itu resiko mahasiswa dan wajib dituruti, saya pun mengakui kalau tulisan masih banyak kekurangan. Apalagi membuat skripsi di jurusan sosiologi tidak bisa diprediksi seperti ilmu pasti. Ingat ini ilmu sosial dan selalu berubah-ubah karena yang diteliti masyarakat. Belum lagi transkrip yang bukan hanya lima atau sepuluh menit,bahkan satu jam itu masih dianggap sedikit untuk menjadi bahan penelitian. Ditambah lagi harus menemui banyak karakter orang bukan hanya satu, minimal 10 orang harus ditemui untuk menjadi narasumber. Bisa dibayangkan uang, darah, keringat, dan air mata yang rela dikorbankan. Oke kalimat terakhir hanyalah hiperbola.
Satu semester lebih sudah terlewatkan dan masih berkutat di bab 4. Sabar itu satu kata yang selalu diucapkan oleh semua teman-teman dan orang tua. Melihat satu persatu teman sudah tertulis indah kata-kata ACC di skripsinya dan saya hanya berputar-putar di bab 4, ok kamu harus ingat dan berdoa kepada tuhan!  Sampai akhirnya saya tinggal sebulan untuk menenangkan diri ke kota lain, teman-teman seperjuangan sudah upload selfie ke instagram dengan toga dipadu kebaya yang cantik dan senyum merekah, tuhan kapan saya seperti itu? Oke, harus mulai kembali niat bulat lagi untuk menyelesaikannya. Membuka laptop, file skripsi dan mengetik kembali.. lupakan! Ajakan main, gravitasi kasur dan oppa-oppa Korea lebih menggoda untuk dilihat. Akhirnya kembali kepada kepada setan main dan malaikat skripsi hanya terletak di file laptop saja.
Padahal jika dilihat memutar waktu kebelakang saya termasuk mahasiswi aktif baik di bangku perkuliahan ataupun organisasi, dikenal dosen dan mempunyai IPK yang bisa dibanggakan tetapi entah kenapa skripsi menjadi suatu hal yang sulit dimengerti seperti perasaan wanita. Entah apa yang sulit, skipsinya atau sekali lagi hanya kamuflase dari kata kemalasan yang saya buat-buat. Waktu terlewat dan terbuang percuma hanya untuk memenuhi nafsu setan main. Memang selama waktu yang terbuang percuma saya banyak mengambil les untuk meningkatkan skill saya, terkadang juga berbagi ilmu jurnalistik menjadi tentor anak SMA. Sebenarnya saya malu jika sudah melihat teman-teman lain saya semangat sedangkan saya tidak. Malu kepada orang tua, dosen, dan teman-teman di kampus. Akan tetapi saya lebih malu kepada diri sendiri jika melihat cermin dan melihat bahwa didepannya adalah orang yang malas dan hanya membuang waktu, uang, darah, keringat, dan air mata. Apa yang bisa dibanggakan dengan IPK tinggi, mantan ketua UKM pers tapi skripsi yang hanya 5 bab saja tidak bisa dituntaskan, mana tanggung jawab yang selalu diajarkan.
Dari kemaluan kepada diri sendiri dan melihat teman seperjuangan sudah tinggal menunggu tanggal wisuda, saya bernafsu lagi untuk bertemu dengan malaikat skripsi, memang setan main tetap susah untuk ditinggalkan sepenuhnya, setidaknya setiap hari kegiatan saya berubah dari “nempel” kasur jadi “nempel” perpus setiap hari, dari omongan konser dan MV oppa-oppa Korea jadi keluar kata-kata semangat dan harus wisuda bareng. Dari awalnya hanya recent file HELL di laptop jadi berubah ke file HEAVEN dan skripsi yang selalu menjadi recent file di laptop ( Hardisk HELL adalah isi setan main dan hardisk HEAVEN isi malaikat kuliah, saya selalui menamai seperti itu di setiap gadget).
Memang saat ini saya masih berkutat di bab 4 dan tinggal sedikit lagi menyelesaikannya. Saya selalu berusaha menjadi malaikat skripsi di perpus. Saya hanya berpikir jangan kerjakan skripsi di kamar kosan apalagi atas tempat tidur, recent filemu bisa berganti! Lebih baik pindah dengan suasana santai tetapi serius dan bergabung bersama para pejuang ACC lainnya. Setidaknya kamu bisa kena tegur jika ramai-ramai sendiri membahas hal tidak penting. Buatlah acuanmu pribadi kenapa kamu harus lulus tahun ini. Terakhir ingat Tuhan, orang tua, dosen, teman-teman seangkatan yang berkurang, dan satu yang penting umur. Karena waktu adalah pembunuh yang tidak terlihat, apalagi jika kamu menyiakannya. Selamat mengerjakan dan berjuang bersama para pejuang skripsi termasuk saya dan kawan-kawan lain di luar sana.

Diterbitkan Kompas Kampus Argumentasi “Tugas akhir”  24 Februari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tipe-tipe kepribadian manusia

Tipe Kolerik Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi

chord piano vierra rasa ini