Langsung ke konten utama

Narkoba dan Realita Sosial


Narkoba dan Realita Sosial
Membicarakan narkoba sudah pasti  terbayang ekspetasi dalam benak kita sesuatu yang buruk dan selalu berdampak negatif. Itu semua sudah ada dalam pikiran bahkan alam bawah sadarnya, begitu juga dengan pelaku ketergantungan narkoba tersebut. Secara tidak langsung kita mengklaim bahwa narkoba baik pemakai atau pengedarnya pun sama-sama buruknya baik itu dari segi apapun. Pelabelan ini berdampak langsung terhadap  realita sosial yang terjadi saat ini, baik itu para pengguna narkoba mulai dari kalangan remaja, artis ibukota, sampai para petinggi kekuasaan.
Tapi, apa kita pernah bertanya apa yang menjadi dasar dari makin maraknya penyalahgunaan narkoba. Apa yang menyebabkan semakin bertambahnya pengguna narkoba dari tahun ke tahun. Mengapa selalu ada saja pemakai narkoba padahal dampak yang ditimbulkan bisa berujung kepada kematian. Dari semua pertanyaan yang timbul, apakah pernah kita mencari tahu apa penyebab sesunguhnya, mengapa semakin banyak godaan narkoba saat ini, apa ada suatu tujuan tertentu yang secara sengaja memboomingkan narkoba ini.
Saat ini, banyak sekali cara yang digunakan para penjerat narkoba untuk menjerat korbannya. Mulai dari mendekati korban dengan cara berpura-pura baik atau menawarkan sesuatu, bahkan menjadi teman paling akrab sekalipun. Dari itu semua faktor kedekatan hubungan mungkin yang paling banyak berpengaruh terhadap godaan narkoba. Realita sosial yang semakin lama semakin tidak terlihat antara kenyataan dengan semu yang ditampilkan membuat para penjerat narkoba semakin leluasa dalam melancarkan aksinya dengan tidak pandang bulu. Godaan narkoba yang terus menjerumuskan masyarakat khususnya para kalangan remaja ke dalam lubang yang paling gelap. Ini semua akan menjadi tanda tanya besar dan akan terus dipertanyakan serta dipermasalahkan mengenai letak kenikmatan godaan tersebut yang selalu saja mempunyai banyak modus-modus tertentu.
Para penikmatnya khususnya kalangan remaja, semakin ketergantungan akan barang pembawa nikmat tersebut. Apa yang menjadi suatu keharusan yang diutamakan oleh remaja saat ini yaitu sebagai agent of change di masa yang akan datang, malah tergantikan dengan sesuatu barang yang tidak berarti apapun dan hanya membawa kenikmatan sesaat serta akan merusak masa depan pribadi itu sendiri. Realita sosial apa yang sesungguhnya terjadi saat ini. Mengapa para remaja sekarang mengunakan barang haram tersebut dengan alasan sepele dan terkesan faktor pertemanan. Suatu hubungan pertemanan antar remaja yang dilandasi dengan rasa saling bersaudara dan selalu bersama-sama boleh saja, tapi apakah itu termasuk dengan menjerumuskan teman yang bahkan kita anggap saudara sendiri kedalam lubang kegelapan itu. Realita sosial yang terjadi di kalangan para pemakai narkoba lebih didasarkan pada hubungan pertemanan, yang mungkin saja dengan maksud awal memang ingin menjerumuskan kita sebagai para remaja.
Mereka para penjerat narkoba yang berdalih akan menjadi teman bahkan sahabat terbaik kita yang akan selalu ada disaat dibutuhkan, akan mulai secara perlahan dan terus menerus mendekati kita dan mengenalkan barang haram tersebut. Saat awal mengenalkan kita masih akan diajari secara perlahan apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara memperolehnya. Lama kelamaan saat pemakai mulai ketergantungan akan barang haram tersebut, mulailah terlihat kelicikan yang selama ini disembunyikan. Mereka, para penjerat tersebut akan meninggalkan kita dan menyuruh pemakai untuk melakukan segala cara dalam mendapatkan barang haram yang dibutuhkan, sekalipun itu harus melakukan tindakan kriminal yang justru akan menambah daftar kesalahan lagi. Tidak heran banyak korban yang terjerat oleh narkoba dengan faktor ini akan menghalalkan segala cara dan tidak memedulikan lagi keadaan sekitar serta mengabaikan nasihat-nasihat walaupun itu nasihat orang tuanya. Realita ini kerap kali terjadi di kalangan remaja saat ini. Suatu tindakan yang jelas terlihat salah akan menjadi benar di mata para pemakai narkoba yang sudah mulai sakaw akan ketergantungan barang harammnya. Tapi, apakah kita akan terus selalu menyalahkan para pengedar dan pemakai yang sudah mulai ketergantungan tersebut, tanpa melihat sisi yang menyebabkan mereka seperti ini. Mereka para pengguna narkoba, juga pasti ada suatu masalah tertentu yang mengharuskan untuk membelokkan jalan hidupnya ke arah kemaksiatan ini.
Godaan narkoba yang mulai menjangkiti remaja dewasa ini, bisa juga ditimbulkan oleh faktor kesenjangan sosial, tekanan hidup yang semakin berat, paksaan terhadap suatu keharusan. Tapi, yang paling dominan menguasai para remaja adalah faktor kesenjangan sosial yang semakin menipis antara sesama teman bahkan yang lebih buruk yaitu keluarga. Tidak adanya lagi komunikasi baik itu verbal maupun non verbal serta tidak adanya rasa percaya dan didikan moral sedari awal, mengakibatkan para remaja saat ini mencari pelampiasan tersendiri baik itu dengan segala cara agar dapat memuaskan apa yang menjadi kehendaknya dan miliknya selama ini yang tidak didapatkan dari orang sekitarnya. Benturan terhadap pelampiasan masalah itulah yang dipermasalahkan. Kenapa harus dengan cara menjerumuskan diri sendiri terhadap barang haram tersebut. Memang ini semua adalah kesalahan sedari awal dengan banyak faktor lain yang mendukung. Jadi, jangan hanya bisa menyalahkan si pemakai saja, harusnya kita juga pertanyakan kenapa si pemakai bisa menjerumuskan diri ke barang haram tersebut. Jika saja lingkungan sekitar yang dimulai dari keluarga sendiri dapat melakukan perbaikan tatanan moral sedari awal, mungkin kasus seperti ini tidak akan menjadi booming seperti sekarang.
Dari sudut pandang seorang pemakai yang terjerat ke dalam narkoba memang sering diakibatkan untuk melampiaskan perasaan yang ingin dikeluarkan. Tetapi, bagaimana sudut pandang seorang pengedarnya. Apakah juga karena kesenjangan sosial di kalangan sekitarnya sehingga menyebabkan seseorang itu melakukan kegiatan ilegal tersebut, atau mungkin juga faktor ekonomi yang mendesak sehingga mau tidak mau seseorang itu melakukannya karena terpaksa. Mungkin juga karena memang dengan faktor kesengajaan, yang membuat si pengedar selalu berkeliaran mencari korbannya untuk menambah penghasilan dan pengikut setianya. Faktor terakhir ini mungkin, memang menginginkan para generasi penerus bangsa ini hancur secara perlahan dengan cara menyusupkan pemikiran-pemikiran bodoh di tengah maraknya kesenjangan sosial dalam masyarakat khususnya keluarga, yang dengan pandainya memanfaatkan celah untuk membujuk pemakai mengkonsumsi narkoba. Dengan cara-cara lihai mereka para pengedar narkoba, melancarkan aksinya untuk memanipulasi pemikiran korban akan kenikmatan dan terlepas dari masalah. Bukannya terlepas dari masalah, justru akan timbul masalah baru lagi yang lebih komplek hanya dari sekedar mencari pelampiasan.
Semua godaan narkoba yang sudah semakin mengikat para korbannya dengan segala cara, dan tidak pandang bulu sudah semakin banyak. Untuk menghindar dari itu semua, kita harus berhati-hati dalam bersikap. Seharusnya, sebagai generasi penerus bangsa mengerti akan bahaya godaan narkoba, serta berjanji pada diri sendiri untuk tidak pernah menyentuh barang haram tersebut, lebih baik melampiaskan perasaan ke arah yang positif. Jangan lupa juga untuk membangun tatanan moral dan agama mulai dari yang paling dasar, karena itu adalah pegangan kita sedari awal. Tanamlah di pikiran masing-masing bahwa semua masalah itu dapat terselesaikan tanpa harus bersingungan dengan kenikmatan sesaat. Sadarlah kalian hanya akan menjadi budak dari sebuah kepalsuan yang mengatasnamakan kenikmatan dunia. Para remaja harus sadar dari sekarang juga, buatlah suatu perubahan dari diri sendiri lalu ajaklah teman terdekat untuk menolak segala godaan ini. Tetapi tetap dengan cara jangan seenaknya melabelkan cap negatif kepada para pemakai secara sekilas, apalagi sampai berkelakuan buruk terhadapnya. Sebab tidak semua para pemakai itu ingin terjerumus dalam godaan ini, mereka hanya korban dari segala aturan dan rasa depresi akan sesuatu masalah yang justru dimanfaatkan orang lain. Rangkullah mereka dan jadikan sebagai teman yang baik satu sama lain dan menjaga rasa saling percaya untuk tidak akan menjadi budak dari suatu pengikut yang bernama narkoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

chord piano vierra rasa ini

tipe-tipe kepribadian manusia

Tipe Kolerik Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi

Change From Past to Future

sudah lama ga ngeblog ternyata saya. Ternyata sekarang saya adalah seorang mahasiswi dari Universitas Jember tepatnya fakultas ilmu sosial ilmu politik jurusan Sosiologi. kenapa masuk di sana, jangan ditanya. saya sudah bosan menjawabnya. change from past to future apakah sudah demikian? jawabannya sudah untuk lingkungan, tapi belum (menemukanya) untuk pribadi. saya sendiri tidak mengerti untuk apa saya di sini. haruskah saya mengerti itu?